Fisikawan kondang asal Inggris, Stephen Hawking, menilai bahwa Tuhan tidak menciptakan alam semesta. Melalui buku barunya yang akan terbit pekan depan, "The Grand Design," Hawking mementahkan keyakinan Isaac Newton - dan kemungkinan pandangan Hawking sendiri - bahwa jagat raya termasuk Bumi bisa jadi akibat campur tangan ilahi.
Dalam ringkasan buku yang pertama kali diterbitkan harian Inggris, The Times, Hawking menantang teori Newton bahwa alam semesta pastinya didesain oleh Tuhan karena tidak mungkin muncul dari fenomena chaos.
"Karena ada hukum seperti gravitasi, alam semesta bisa dan akan mencipta dirinya sendiri," tulis Hawking. "Kreasi yang spontan merupakan alasan ada sesuatu ketimbang tiada, mengapa alam semesta ada, mengapa kita ada," lanjut Hawking, yang mengalami kelumpuhan sehingga terus duduk di kursi roda khusus.
"Itulah sebabnya hal-hal yang terjadi secara kebetulan pada tata surya kita - seperti satu matahari, kombinasi yang beruntung atas jarak Bumi - Matahari dan massa surya - kurang menakjubkan dan kurang meyakinkan ketimbang bukti bahwa Bumi didesain hanya untuk menyenangkan kehidupan manusia," tulis Hawking.
"Faktanya bahwa kita sebagai umat manusia - yang merupakan kumpulan belaka partikel-partikel alam fundamental - telah mampu memahami hukum-hukum yang mengatur kita dan alam semesta kita adalah kemenangan yang luar biasa," tulis Hawking dalam ringkasan buku barunya, yang akan terbit 9 September mendatang. Menurut laman harian The Guardian, keyakinan Hakwing atas penciptaan tata surya itu berdasarkan pada pengembangan teori rangkaian yang disebut M-theory. "M-theory merupakan teori padu yang dicari-cari oleh Albert Einstein," kata Hawking. Dalam bukunya yang terbaru, Hawking bekerja sama dengan fisikawan Amerika, Leonard Mlodinow
Menurut Hawking, dalil Newton pertama kali mendapat hantaman pada 1992. Berdasarkan observasi saat itu, tampak bahwa sebuah planet mengorbit pada suatu bintang dan bukan matahari pada tata surya kita.
Namun, dalam buku barunya itu, Hawking juga seolah pandangan yang pernah dia kemukakan. Dalam buku "A Brief History of Time" yang terbit pada 1988, ilmuwan berusia 68 tahun itu tampaknya menerima peran Tuhan dalam penciptaan jagad raya. "Bila kita menemukan suatu teori yang komplit, maka akan menjadi puncak kemenangan bagi manusia - dan saat itulah kita harus tahu benak Tuhan."
sumber : http://dunia.vivanews.com/news/read/175798-22-tahun-lalu--hawking--nyaris--akui-tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar