Unggulan pertama dari Surabaya Jefri menang mudah atas Burdila dari Kab Gresik 21-5, 21-5. Unggulan kedua yang juga diisi pebulu tangkis Kota Pahlawan Singgih Yuliantoro pun tak perlu bersusah payah untuk menundukkan Bima Wahyu Setiawan dari Kota Malang 21-7, 21-7.Wakil Surabaya yang juga menjadi pebulu tangkis unggulan pada agenda tersebut, Aditya dan Edi Bagus, merampungkan pertandingan dengan maksimal. Edi yang menjadi unggulan ketiga sukses menumbangkan Ridho Firmansyah dari Kota Malang 21-14, 21-13. Unggulan kelima Aditya juga melangkah ke babak keempat dengan menumbangkan Galuh Prasetyo dari Kota Kediri 21-10, 21-13.
Torehan itu membuat Ketua Umum Pengkot PBSI Surabaya Abdul Chodir puas. Maklum, pada hari pertama dua wakil mereka tumbang. ''Hari ini (kemarin, Red) kami membalas dengan meloloskan semua pebulu tangkis Surabaya yang menjadi unggulan,'' ujar dia.
Kekalahan dua pebulu tangkis pada hari pertama sempat membuat kubu Surabaya waswas. Maklum, mereka bertekad menyapu bersih gelar juara di agenda rutin Pengprov PBSI itu.
Chodir berharap, hasil pertandingan sesuai dengan skenario undian. Dengan begitu, tercipta final ideal di sektor tunggal taruna. Namun, Chodir menginstruksi para pemain Surabaya untuk tetap mewaspadai lawan-lawan mereka di babak keempat hari ini.
Surabaya juga harus kehilangan pasangan nonunggulan Angga/Pande. Mereka mengakui ketangguhan wakil Sidoarjo Renata/Yasirul yang menjadi unggulan keenam, meski sempat mencuri kemenangan di game pertama 21-15, 17-21, 18-21.
Atas keberhasilan itu, Kabidbinpres PBSI Sidoarjo bersyukur. Meski peluang untuk meraih medali di kelompok tunggal nyaris tak ada, namun ada ganda yang cukup bagus. "Setidaknya harapan kami untuk meraih satu medali, apa pun itu, tetap terjaga," ujar pria 31 tahun tersebut.
Antusiasme juga ditunjukkan PBSI Gresik setelah pebulu tangkis andalannya yang menjadi unggulan keempat Candra D. P. berhasil menaklukkan pebulu tangkis nonunggulan Yudi dari Surabaya 21-9, 21-14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar