Agen mata-mata Inggris atau MI6 menggunakan sperma untuk menulis pesan rahasia selama Perang Dunia I. Karena khawatir ketahuan musuh, pihak M16 berusaha mencari formula untuk menulis pesan rahasia tanpa terdeteksi uap yodium yang saat itu merupakan metode paling mutakhir dalam mendeteksi pesan rahasia.
Hal ini terungkap dalam catatan harian seorang wakil kepala intelijen militer di Prancis, Walter Kirke. Dalam sebuah catatan pada Juni 1915, ia mengungkap adanya permintaan tinta tembus pandang yang tidak mudah terdeteksi dari pimpinan tertinggi MI6 kepada ilmuwan di London University.
Quote:
Seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (22/9/2010), permintaan itu akhirnya mendapat tanggapan pada bulan Oktober 1915. Dalam surat tanggapan, para ilmuwan ternyata hanya menyarankan agar pesan rahasia ditulis dengan cairan yang sangat mudah didapatkan yakni sperma atau air mani. |
Trik ini hanya menemukan sedikit kendala, misalnya saat seorang agen mata-mata dikeluarkan dari tempatnya bertugas karena menjadi bahan olok-olok saat ketahuan menggunakan sperma untuk menulis. Para agen juga harus selalu ingat untuk tidak menggunakan sperma basi jika tidak ingin tulisannya mengeluarkan bau tidak sedap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar