loading...

Alkes Senilai Rp 1 M Di RSUD dr Doris Sylvanus Raib

Sungguh mengejutkan. Alat kesehatan bernilai sekitar Rp 1 miliar di Ruang Flu Burung RSUD dr Doris Sylvanus, Palangkaraya, dilaporkan raib. Sebelas item peralatan medis itu, konon, sudah lama hilang. Namun, kasus tersebut baru dilaporkan ke Polres Palangkaraya Rabu pagi (15/9).




Kemarin (16/9), dengan dipimpin Kasatreskrim AKP Yusfandi Usman SIK, beberapa polisi memeriksa ruang flu burung, tempat peralatan medis itu raib. Hasilnya, tak ditemukan tanda-tanda perusakan atau upaya masuk paksa di pintu dan jendela rumah sakit terbesar di Kalimantan Tengah tersebut.

Ruang flu burung itu diketahui bisa dicapai melalui tiga alternatif. Yakni, lewat depan dan belakang rumah sakit, atau melalui jalan ke ruang jenazah. Namun, gerbang masuk di jalan itu selalu terkunci. Gebang hanya dibuka saat ada orang meninggal dan jasadnya dibawa ke ruang mayat.

Untuk bisa membawa semua peralatan yang hilang, paling tidak butuh satu unit kendaraan roda empat. Namun, sebelum bisa diangkut dengan mobil, peralatan tersebut harus dibawa dulu dengan berjalan kaki dari ruang flu burung. ''Anehnya, peristiwa itu tidak ketahui petugas rumah sakit,'' kata seorang polisi.

Kapolres Palangkaraya AKBP Andreas Wayan Wisaksono SIK melalui Kasatreskrim AKP Yusfandi Usman SIK mengatakan, laporan resmi hilangnya peralatan kesehatan di RSUD dr Doris Silvanus itu bertanggal 15 September 2010. ''Kami sudah melihat tempat kejadian perkara (TKP). Peralatan yang hilang lumayan banyak. Harganya diperkirakan Rp 1 miliar lebih,'' ujar Yusfandi saat ditemui di TKP kemarin.

Menurut Yusfandi, peralatan yang hilang juga sudah diketahui keberadaanya. ''Informasi yang kami terima, peralatan tersebut digunakan di salah satu rumah sakit di Kalimantan Timur. Kami masih berusaha mendalami kasus ini, murni tindak pidana pencurian, penggelapan, atau ada modus lain,'' tuturnya.

Bahkan, lanjut dia, polisi sudah mengantongi identitas orang yang diduga mengambil barang-barang tersebut. Mengingat banyaknya jumlah barang yang hilang, polisi menduga pelakunya lebih dari seorang.

''Seperti yang kami lihat langsung di TKP, tidak ada pintu atau jendela yang rusak. Tidak ada pula pemaksaaan. Jadi, kami menduga pelakunya orang dalam. Saat ini yang bersangkutan sedang di luar daerah, tapi masih di Kalimantan. Mudah-mudahan kami bisa segera menemukan dia untuk diperiksa,'' katanya.

Ditambahkan, kunci masuk ke ruang flu burung itu ada penanggung jawabnya. Kini pemegang kunci masih diperiksa di mapolres. Nanti polisi memanggil semua orang yang berkaitan dengan pengadaan, penggunaan, dan perawataan barang di RSUD tersebut. ''Belum kami periksa ke bagian kepegawaian apakah orang yang diduga pelaku itu PNS, honorer, perbantuan, atau pekerja harian lepas (PHL),'' tambahnya.

Rupanya, polisi sudah mengendus info raibnya peralatan medis tersebut sejak beberapa pekan lalu dan langsung memulai penyelidikan. Bahkan, yang meminta pihak rumah sakit melaporkan kejadian tersebut juga polisi. ''Saat itu direktur RSUD setuju mengirimkan laporan melalui surat, tidak datang langsung ke kantor polisi. Dalam hal ini, kami berusaha meningkatkan pelayanan dengan menjemput bola atau mendatangi langsung,'' tuturnya.

Namun, lanjut Yusfandi, hingga sekarang pihaknya belum bisa berkoordinasi langsung dengan direktur RSUD. ''Nanti pasti kami panggil. Lima orang yang bertugas di ruangan tersebut sudah kami periksa. Kami juga sudah memonitor kediaman dan kendaraan pribadi orang yang diduga sebagai pelaku. Kendaraan sewaan yang digunakan untuk mengangkut barang yang raib itu juga sudak kami ketahui,'' paparnya.

Raibnya peralatan medis tersenbut kali pertama diketahui pada Jumat (20/8), saat Yuna Kornelis, 46, petugas RSUD mengecek ruang flu burung bersama kepala ruangan. Namun, kehilangan tersebut baru resmi dilaporkan ke polisi pada pukul 09.00 Rabu (15/9).

Menurut Yuna, peralatan medis yang hilang itu sebelas item. Di antaranya, dua ventilator, tiga bed side monitor, sebuah syringe pump, tiga infuse pump, dan sebuah nebulizer. Peralatan lain yang juga raib adalah sebuah sterilisator, sebuah suction, sebuah DC shock atau defibrilator, sebuah EKG 12 lead, sebuah lampu UV atau UV sterilizer, dan intubation set. ''Kerugian materiil akibat kasus tersebut sekitar Rp 1 miliar,'' tutur polisi.

jawapos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar