Tim teknis pembangunan gedung DPR yang "dipasrahi" pimpinan Dewan untuk menjelaskan mengenai proyek triliunan rupiah itu terus berupaya meyakinkan bahwa pendirian gedung baru merupakan keharusan.
Anggota tim teknis yang menjabat Kepala Biro Pemeliharaan dan Instalasi DPR Mardian Umar, Selasa (7/9/2010), memaparkan, Gedung Nusantara I yang didiami sebagai kantor anggota Dewan sudah ketinggalan zaman. Salah satunya, building automatic system-nya.
"Gedung Nusantara I sudah ketinggalan. Building automatic system-nya sentral. Sekarang, kalau hari libur, anggota Dewan mau ke kantor, sistem semua harus dihidupkan, baru ada daya listrik, AC, lift, semuanya," jelas Mardian dalam jumpa pers di kantornya, Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/9/2010).
Nantinya, sistem di kantor anggota Dewan akan diterapkan seperti yang berlaku di hotel-hotel. "Kalau di hotel itu kan, begitu kartu dimasukkan baru ada daya listriknya. Kalau tidak, mati semua," kata Mardian memberikan contoh.
Lalu, akan diapakan Gedung Nusantara I? Mardian mengatakan, gedung yang tampak masih berdiri kokoh itu akan dijadikan ruang rapat khusus komisi dan ruang rapat besar untuk event berskala nasional dan internasional.
Tujuannya agar anggota Dewan tak rapat di luar gedung DPR. "Kalau nanti ada ruang rapat khusus, anggota Dewan tidak perlu rapat atau bikin acara di hotel lagi. Tentunya kan akan sangat menghemat," ujarnya.
http://nasional.kompas.com/read/2010/09/07/14490411/Gedung.DPR.Ketinggalan.Zaman-5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar