Acara silaturahmi masyarakat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di hari pertama Lebaran membawa korban, yaitu meninggalnya seorang pria tunanetra yang diindikasi kehabisan oksigen saat mengantre masuk ke dalam Istana Presiden.
Pria tersebut bernama Joni Malela usia 45 tahun menghembuskan nafas di ambulan setelah lama terdorong dorong di depan pintu pagar Gedung Sekretariat Negara yang lokasinya berada di samping Istana Presiden. Sejumlah orang memang kepayahan dalam antrean tersebut ada yang menangis, histeris, muntah, dan pingsan.Joni yang merupakan warga Cinangka, Kabupaten Bogor tersebut kemudian jenazahnya dibawa ke Rumah sakit Cipto Mangunkusumo.
Antrean panjang terjadi di depan Gedung Setneg untuk menghadiri open house di Istana yang diselenggarakan hari ini mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.30 WIB. Beberapa warga mengaku antusias datang bersilaturahmi dengan Presiden Yudhoyono salah satunya karena mendengar ada informasi mendapatkan uang Rp 300.000.
Kenyataannya warga yang datang untuk bersalaman dengan SBY hanya mendapatkan makanan ringan, sementara yang mendapat uang adalah masyarakat yang tunanetra dan mendapat uang Rp 100.000 di dalam amplop putih.
Ketika dikonfirmasi Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan pihaknya tengah melakukan koordinasi dan meminta kepolisian memastikan adanya korban tewas dalam antrean masyarakat untuk berhalal bihalal dengan Presiden di Istana hari ini.
“Saya sedang koordinasi, minta polsek memastikan korban tewas itu. Tapi yang jelas bukan karena tindakan atau kekerasan yang dilakukan oleh petugas,” kata Julian.
Julian mengatakan tidak benar ada uang Rp 300.000 yang akan dibagikan SBY pada masyarakat yang bersilaturahmi, dan akan menelusuri siapa penyebar berita bohong tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar