loading...

Naqsabandiyah Gelar Salat Idul Fitri Hari Ini ( 8/9/2010 )

Ribuan pengikut Tarekat Naqsabandiyah di Sumatera Barat hari ini, Kamis 8 September 2010 menggelar salat ied di sejumlah surau.



Di Padang, lokasi salat berada di Masjid Baitul Makmur dan Surau Baru di Cupak Tangah, Pasar Baru. Ratusan warga naqsabandiyah larut dalam kumandang takbir menyambut kemenangan.

Salat Idul Fitri warga Naqsabandiyah dilakukan di dalam masjid berlantai dua dan diikuti sejumlah kalifah (imam masjid) ajaran ini dari berbagai daerah. Bertindak sebagai khatib kali ini Buya Syafri Malin Mudo.

Sedangkan Imam salat ied dipimpin Buya Edijon Revindo. Kutbah yang disampaikan Buya Syafri dilakukan dalam bahasa Arab.

“Kita sengaja tidak terlalu mengumbar perbedaan ini. Takbirnya cukup di dalam masjid saja karena kita tahu sebagian masyarakat kita masih ada yang berpuasa,” ujar Buya Edijon usai salat.

Tahun ini, penganut Naqsabandiyah kembali merayakan hari kemenangan lebih awal dari ketetapan pemerintah. Keyakinan akan Kitab Munjid membawa warga Naqsabandiyah di Sumbar telah memiliki penanggalan sendiri.

“Hal ini membuat kita konstan untuk menetapkan Ramadan dan Lebaran,” ujarnya. Kitab Munjid yang diyakini berasal dari Timur Tengah ini memberikan arahan bagi khalifah naqsabandiyah untuk menentukan awal Ramadan.

Kitab ini pula yang akhirnya membantu para pengikut Naqsabandiyah untuk konstan menetapkan bahwa bilangan ramadhan selalu genap 30 hari. Hal ini mempermudah penganut tarekat ini untuk menentukan 1 Syawal (Idul Fitri).

Untuk menentukan 1 Ramadan, hisab munjid memiliki kode-kode hari yang bisa dipahami bila dipelajari. Untuk tahun 2011, tarekat ini justru telah menentukan 1 Ramadan.

“Kalau kemarin awal puasa hari Senin, tahun depan mulai berpuasa pada hari Jumat. Hitungannya maju lima hari dari puasa tahun sebelumnya,” ujar buya Edijon yang akrab disapa Buya Jon.

Penentuan ini bisa diterka karena kalender tahun 2011 masih masuk dalam hisab munjid bilangan lima tahun yang belum ada perubahan. Perubahan penetapan kalender berdasarkan Kitab Munjid dilakukan dalam lima tahun sekali.

VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar