Niat baik PT Liga Primer Indonesia (PT LPI) untuk mengoordinasikan Liga Primer Indonesia (LPI) dengan PSSI dipastikan bertepuk sebelah tangan. Dengan tegas PSSI tidak akan mengizinkan pergelaran kompetisi non-APBD itu. Bahkan, PSSI menuding Arifin Panigoro dan timnya sengaja ingin memecah belah persatuan.
"Mereka pengecut. Sepak bola adalah salah satu alat pemersatu bangsa ini. Kalau membuat kompetisi lain, berarti mereka memecah belah bangsa dan pengecut," kata Ketua Umum PSSI Nurdin Halid kepada koran ini kemarin (18/9).
Orang nomor satu di PSSI sejak 2003 itu menyatakan, organisasi yang dipimpinnya tidak akan pernah mengizinkan LPI diselenggarakan. Alasannya, induk organisasi sepak bola di Indonesia tersebut sudah memiliki program kompetisi yang dioperatori oleh PT Liga Indonesia (PT LI) dan Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI).
"Kalau sifatnya turnamen, boleh. Tapi, itu juga harus seizin PSSI. Dalam statuta FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional), jelas tertulis tidak boleh ada yang menggelar kompetisi sepak bola selain harus di bawah federasi (PSSI)," sambungnya.
Pria kelahiran Watampone, Sulawasi Selatan, tersebut menegaskan, jika ada yang bergabung dengan LPI, mereka akan dikeluarkan dari keanggotaan PSSI. Meski, dia menyatakan tidak punya kekuatan untuk melarang klub mengikuti Arifin Panigoro dan timnya.
"Tapi, saya punya kekuatan untuk menerapkan peratuaran yang ada. Jika ada klub yang merapat ke LPI, kami akan berikan peringatan dan penjelasan. Kalau tetap ngotot, ya aturan akan kami tegakkan," bebernya.
Nurdin juga dengan tegas menyatakan tidak sepakat dengan pernyataan Presiden Direktur PT LI Andi Darussalam. Andi menegaskan siap menyerahkan pengelolaan kompetisi kepada Arifin Panigoro dan timnya jika benar bisa menyediakan dana awal puluhan miliar untuk setiap klub peserta.
"Tidak bisa begitu. Kalau sebagai sponsor seperti PT Djarum, pasti akan langsung saya rekomendasi. Tapi, jika mereka menjadi pengelola kompetisi, tidak bisa. Kalau mereka mau menjadi sponsor, saya akan senang. Sebab, kami memang terus berusaha membawa perspekbolaan Indonesia ke era industri," ungkapnya.
Sekjen PSSI Nugraha Besoes yakin bahwa LPI juga tidak akan digubris oleh AFC (Asosiasi Sepak Bola Asia) dan FIFA seperti yang pernah diungkapkan tim perumus. Hanya, pihaknya ingin mengadakan kolaborasi.
"Malu-maluin saja. Daripada buang-buang uang, mereka lebih baik berkolaborasi dengan menjadi sponsor. Jangan hanya mengumbar ambisi dan mengabaikan aturan yang ada," cetusnya. Dia pun merasa kasihan kepada pihak tersebut karena dianggap tidak tahu aturan. Begitu juga dengan klub-klub yang bergabung.
Kesit B. Handoyo, salah seorang tim perumus LPI, mengatakan bahwa pihaknya sudah menduga bahwa PSSI tidak akan memberikan izin pergelaran LPI. "Dari awal kami tahu PSSI pasti tidak akan memberikan izin. Tapi, kami juga tidak tanpa perhitungan. Ada pijakan jelas yang kami ikuti. Semua langkah sudah kami persiapkan dengan matang dan LPI ini akan terus berjalan," tegas mantan pengurus PSSI tersebut.
Menurut dia, dalam menyelenggarakan LPI, pihaknya sudah mengirim surat pemberitahuan kepada semua pihak terkait, termasuk presiden, Menpora, KONI, PSSI, AFC, dan FIFA. "Kami juga mengirim pemberitahuan pembentukan struktur LPI kepada AFC Pro League Committee dan FIFA," paparnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar