"Bayangkan konsumennya saja dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bisa mencapai 150.000 orang, belum termasuk orang-orang yang ada di sekitarnya," kata Bambang Mulyatno. Bambang menyatakan jumlah konsumsi mi instan dari Indonesia tersebut mengalami peningkatan karena cita rasanya yang gurih.Sayangnya, ia tidak memerinci peningkatan konsumsi tersebut. Namun, dalam pemberitannya soal razia Indomie, Sabtu pekan lalu, Public Television Service (PTS) Taiwan menyatakan impor Indomie di negara tersebut mencapai 1.000 ton sejak Januari lalu. Kebanyakan konsumennya adalah tenaga kerja asal India dan pembantu rumah tangga.
Menurut Bambang, naiknya konsumsi mie instan dari Indonesia itulah yang membuat industri mi instan yang ada di Taiwan gerah. Sehingga, asumsi Bambang, motif persaingan bisnis menimbulkan adanya penolakan masuknya produk mi instan yang diproduksi Indofood ke Taiwan. "Toko-toko di sana sekarang tidak berani menjual mi instan Indofood," ujarnya.(kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar