loading...

Ketagihan Facebookan, Ibu Muda Bunuh Bayinya

Seorang ibu muda di di Jacksonville, Florida, Amerika Serikat, Alexander Tobias (22), tega membunuh bayinya karena saat bermain facebook, bayinya itu rewel.

Kejadian itu terjadi awal tahun 2010 lalu. Tobias mengaku perbuatan kejamnya itu berawal dari FarmVille, yaitu salah satu permainan online dari laman jejaring sosial Facebook. Keranjingan pada permainan kompetisi bercocok tanam itu membuat Tobias lupa diri.

Tobias mengaku sangat kesal ketika putranya, Dylan Lee Edmondson, terus menangis. Marah dan terganggu dengan tangisan tersebut, dia mengangkat badan Dylan dan mulai menyiksanya. Setelah mengguncang badan korban sekencang-kencangnya, Tobias lalu berusaha menenangkan diri dengan menghisap sebatang rokok.

Bukannya tenang, Tobias yang telah kalut, kembali mengguncang-guncangkan bayinya hingga tewas. Dia mengatakan mungkin kepala Dylan terantuk tembok saat diguncang-guncangkan.

FarmVille adalah permainan selingan paling populer di Facebook dengan 62 juta pengguna aktif dan lebih dari 24,6 juta penggemar pada fans page. Berkat popularitas permainan itu, perusahaan Zynga sebagai pengembang mengantongi US$ 5,61 miliar.

Menurut laman harian Daily Mail, Rabu (27/10/2010) waktu setempat, Tobias dinyatakan bersalah oleh pengadilan Florida. Berdasarkan bobot pelanggaran yang diatur undang-undang pidana, dia terancam hukuman maksimal seumur hidup. Hakim baru akan membacakan vonis atas terpidana pada Desember mendatang.
Kepada hakim, Alexander mengakui kesalahannya.

Awal tahun 2010 lalu juga ada kasus sepasang suami-istri di Korea Selatan membiarkan anak mereka mati kelaparan. Hal itu terjadi lantaran keduanya sibuk dengan permainan membesarkan bayi virtual di internet.

Pada September, seorang Ibu di AS dilarang oleh pengadilan untuk menggunakan komputer lagi setelah dia terbukti mengabaikan anak-anaknya serta anjingnya hingga kelaparan karena keranjingan game.

Kasus-kasus diatas ini menjadi peringatan bagi orangtua agar bisa mengontrol emosinya dan bisa membagi waktunya sehingga tidak mengorbankan anak-anak dan anggota keluarganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar