Susu tikus dipakai sebagai sarana riset. Genetika tikus diubah sedemikian rupa sehingga di dalam susunya terbentuk zat yang dapat membasmi bakteri malaria. Kalau gitu kenapa para ilmuwan memakai susu tikus dan bukannya susu sapi, yang jauh lebih murah?
Tikus adalah hewan kesukaan para periset genetika, karena DNA tikus sudah begitu banyak diketahui, jauh melebihi DNA hewan lainnya. Sehingga menjadi mudah menganalisis hasil percobaan. Ribuan hewan dibutuhkan untuk sekali percobaan. Sebab itu jauh lebih praktis memelihara ribuan tikus ketimbang ribuan sapi.
Jadi, soal harga, susu si tikus yang termahal. Kalau dari segi volume susu yang dihasilkan, siapa penghasil susu terbanyak?
Seekor sapi mampu menghasilkan sekitar 10 ribu liter susu dalam tempo setahun. Ini setara dengan 7 kali berat badannya. Kambing sanggup menghasilkan susu 12 kali berat badannya per tahun.
Rekor terbanyak dipegang oleh ikan paus biru. Dalam waktu satu hari dia mampu menghasilkan 600 liter susu. Yang begitu penuh lemak, sehingga bayi sang ikan paus mampu menambah berat badan sampai dengan 100 kg per hari.
Ternyata susu tikus yang telah dilakukan rekayasa genetikanya dapat menyembuhkan penyakit malaria dan sebagai bahan riset para ilmuwan, makanya mahal.
Sumber : http://lintasberitaonline.blogspot.com/2010/09/susu-termahal-1-liter-seharga-276-juta.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar