Awal Kehidupan Darwin
Cherles Robert Darwin lahir pada 12 Februari 1809 di Shrewbury, desa kecil di Inggris. Ia dilahirkan sebagai anak dari keluarga terpandang. Sejak kecil Darwin dikenal sebagai anak yang dekat dengan alam. Perkenalan ini diawali ketika Darwin menghitung jumlah bunga yang berada disemak-semak kebunnya sebanyak 384 bunga. Ia juga sering memanjat pohon dan mengamati burung-burung, mengumpulkan batu-bautan dan telur burung(ia selalu memastikan hanya satu telur yang diambilnya dari setiap sarang).
Pada 1825, di usianya yang ke 16 tahun Darwin sekolah di Edinburgh University dalam fakultas kedokteran. Darwin tidak pernah berkeinginan untuk menjadi dokter, Namun ketika ayahnya tahu hal itu beliau marah besar. Darwin dikirim ke Gambridge University untuk menjadi pendeta di Inggris. Dan karena banyak pendeta yang mempelajari alam itu menjadi pilihan yang tepat bagi Darwin.Profesor favorit Darwin di Cambridge adalah John Steven Henslow mengajar botani, ilmu tentang tumbuh-tumbuhan. Mereka berdua menjadi teman dan sering berjalan bersama. Persahabatan inilah yang akan mengubah kehidupan Darwin.
Ketika Darwin lulus dari universitas pada 1831, dia berencana untuk menjadi seorang pendeta. Namun pada bulan Agustus, Darwin meerima sepucuk surat dari Profesor Henslow. Profesor itu mengajukan pertanyaan yang mengejutkan baginya. ”Maukah Charles mengelilingi dunia?”
Ketika itu seorang Kapten Angkatan Udara bernama Robert FritzRoy akan segera berlayar mengelilingi dunia. Kapanya HMS Beagel, akan berlayar paling tidak untuk dua tahun. Kapten FritzRoy menyukai Sains dan alam, ini sangat tepat dengan kesamaan beliau dengan Darwin.
Pada 15 september 1835, Beagle tiba di Galapagos, Ketika itu Darwin sangat terpesona melihat penyu-penyu raksasa yang mencapai berat 250 Kg tersebut dan berukuran sekitar 5-6 kaki. Dimata Charles mereka tampak makhluk dari planet lain.
Ketika Darwin menerbitkan buku yang ditulisnya di atas Beagle, beliau mendapatkan bantuan dari seorang yang bernama John Gould(Ornitologis). Darwin bersama John Gould meneliti seekor burung Finch yang ditemukan Darwin di Galapagos. Pada awal inilah beliau akan merumuskan suatu teori yang menggemparkan dunia “Darwinisme” atau “ Teori Evolusi”. Ketika itu mereka menemukan bahwa ada perbedaan antara burung Finch Amerika Selatan dan Galapagos. Hal ini yang membuat Darwin berpikir bahwa Jika burung Finch dapat berubah mengapa yang lainnya tidak bisa. Atas dasar inikah beliau merumuskan Teori Evolusi dan atas dasar inikah Manusia berasal dari kera.
Orang-Orang Pendukung Darwin
Sir Joseph Dalton Hooker (1817-1911), seorang ahli tumbuh-tumbuhan yang telah banayak melakukan ekspedisi untuk mempelajari tanaman.
Thomas Henry Huxley
Thomas Henry Huxley (1825-1895), Pakar Biologi yang dikenal sebagai “Darwin’s Bulldog”. Karena di mendukung teori evolusi demikian kuat. Tahun 1868 ditunjukkannya bahwa burung adalah keturunan dinosaurus.
Alfred Russel Wallace
Alfred Russel Wallace (1823-1813), Wallace memiliki pandangan yang sama terhadap evolusi Darwin, Namun Darwin dianggap terlebih dahulu menerbitkan makalahnya. Kedua orang ini hanya berselisih 1 tahun dalam penyelesaiannya. Wallace menyelasikan makalah ini pada tahun 1858.
Notes : Anda akan menemukan jawabannya sendiri nanti.
Teori Evolusi
Teori Evolusi seringkali dikaitkan dengan Teori seleksi alam, disini saya nyatakan bahwa itu SALAH!!!, yang dimaksud dengan Seleksi Alam adalah makhluk hidup yang dapat menyesuikan perilakunya baik secara morphology, fisiology dan tingkah laku. Contoh : Sebelum era revolusi industry berlangsung populasi Ngengat biston betularia putih lebih banyak dibandingakan Ngengat biston betularia Hitam. Namun setelah terjadinya revolusi, jumlah ngengat biston betularia putih lebih sedikit daripada ngengat biston betularia hitam. Ini terjadi karena ketidakmampuan ngengat biston betularia putih untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
Dalam hal ini dapat kita simpulkan yang dimaksud dengan Seleksi Alam tidak akan merubah struktur morphology suatu makhluk hidup secara ekstrem yang dikemukanan Darwin, melainkan bagaimana mereka menyesuaikan pertahan hidup(Adaptasi) mereka.
Contoh Morfology : Gigi sapi untuk makan rumput, dan Gigi Macan untuk memakan daging.
Contoh Fisiology : Unta yang mempunyai punuk untuk menyimpan cadangan air.
Contoh Tingkah laku : Bunglon merubah warna tubuhnya ketika terancam.
Adaptasi masih memiliki kesamaan dengan Teori Evolusi, dikarenakan makhluk hidup dipaksakan untuk mengikuti kehendak alam atau lazim disebut sebagai “Seleksi Alam”, Kembali saya jelaskan adaptasi ini memang telah ada sesuai dengan kemampuan awal mereka tercipta. Bukan Evolusi Tapi seleksi alam dan adaptasi, Sebagai contoh :
“Apakah tidak aneh jika sapi memiliki taring pada awalnya kemudian karena mereka adalah herbivore lalu mempunyai Gigi seri” .
Teori Evolusi yang Terpatahkan
Teori evolusi menyatakan bahwa semua makhluk hidup yang beraneka ragam berasal dari satu nenek moyang yang sama. Menurut teori ini, kemunculan makhluk hidup yang begitu beragam terjadi melalui variasi-variasi kecil dan bertahap dalam rentang waktu yang sangat lama. Teori ini menyatakan bahwa awalnya makhluk hidup bersel satu terbentuk. Selama ratusan juta tahun kemudian, makhluk bersel satu ini berubah menjadi ikan dan hewan invertebrata (tak bertulang belakang) yang hidup di laut. Ikan-ikan ini kemudian diduga muncul ke daratan dan berubah menjadi reptil. Hal ini pun terus berlanjut, dan seterusnya sampai pada pernyataan bahwa burung dan mamalia berevolusi dari reptil.
Seandainya pendapat ini benar, mestinya terdapat sejumlah besar “ spesies peralihan” (juga disebut sebagai spesies antara, atau spesies mata rantai) yang menghubungkan satu spesies dengan spesies yang lain yang menjadi nenek moyangnya. Misalnya, jika reptil benar-benar telah berevolusi menjadi burung, maka makhluk separuh-burung separuh-reptil dengan jumlah berlimpah mestinya pernah hidup di masa lalu. Di samping itu, makhluk peralihan ini mestinya memiliki organ dengan bentuk yang belum sempurna atau tidak lengkap. Darwin menamakan makhluk dugaan ini sebagai “bentuk-bentuk peralihan”
Skenario evolusi juga mengatakan bahwa ikan, yang berevolusi dari invertebrata, di kemudian hari merubah diri mereka sendiri menjadi amfibi yang dapat hidup di darat. (Amfibi adalah hewan yang dapat hidup di darat dan di air, seperti katak). Tapi, sebagaimana yang ada dalam benak Anda, skenario ini pun tidak memiliki bukti. Tak satu fosil pun yang menunjukkan makhluk separuh ikan separuh amfibi pernah ada di muka bumi ini. Di saat mengemukakan teori ini, ia tidak dapat menunjukkan bukti-bukti fosil bentuk peralihan ini. Dengan kata lain, Darwin sekedar menyampaikan dugaan yang tanpa disertai bukti.
Seandainya pendapat ini benar, mestinya terdapat sejumlah besar “ spesies peralihan” (juga disebut sebagai spesies antara, atau spesies mata rantai) yang menghubungkan satu spesies dengan spesies yang lain yang menjadi nenek moyangnya. Misalnya, jika reptil benar-benar telah berevolusi menjadi burung, maka makhluk separuh-burung separuh-reptil dengan jumlah berlimpah mestinya pernah hidup di masa lalu. Di samping itu, makhluk peralihan ini mestinya memiliki organ dengan bentuk yang belum sempurna atau tidak lengkap. Darwin menamakan makhluk dugaan ini sebagai “bentuk-bentuk peralihan”
Skenario evolusi juga mengatakan bahwa ikan, yang berevolusi dari invertebrata, di kemudian hari merubah diri mereka sendiri menjadi amfibi yang dapat hidup di darat. (Amfibi adalah hewan yang dapat hidup di darat dan di air, seperti katak). Tapi, sebagaimana yang ada dalam benak Anda, skenario ini pun tidak memiliki bukti. Tak satu fosil pun yang menunjukkan makhluk separuh ikan separuh amfibi pernah ada di muka bumi ini. Di saat mengemukakan teori ini, ia tidak dapat menunjukkan bukti-bukti fosil bentuk peralihan ini. Dengan kata lain, Darwin sekedar menyampaikan dugaan yang tanpa disertai bukti.
Para Darwinis menyatakan bahwa dengan mengalami perubahan-perubahan kecil, mahluk-mahluk hidup berevolusi dari satu spesies ke spesies lainnya selama jutaan tahun. Menurut pernyataan yang dibantah temuan-temuan ilmiah ini, ikan beralihrupa ke amfibi, dan reptil beralihrupa ke burung. Proses yang disebut alihrupa ini, yang dikatakan berlangsung jutaan tahun, seharusnya- meninggalkan sangat banyak petunjuk dalam rekaman fosil. Dengan kata lain, selama penelitian mer-eka yang sungguh-sungguh selama seratus tahun terakhir, para penelitian seharusnya menyingkap banyak mahluk hidup amat ganjil seperti setengah ikan setengah kadal, setengah laba-laba setengah lalat atau setengah kadal setengah burung. Akan tetapi, sekalipun hampir setiap lapisan Bumi telah digali, tidak satu juga fosil telah ditemukan yang dapat dipakai para Darwinis sebagai petunjuk dari yang mereka sebut sebgai makhluk hidup peralihan. Di sisi lain, ada tak terhadap fosil yang menunjukkan bahwa laba-laba selalu laba-laba, lalat selalu lalat, ikan selalu ikan, buaya selalu buaya, kelinci selalu kelinci dan burung selalu burung. Ratusan juta fosil jelas-jelas menunjukkan bahwa mahluk-mahluk hidup tidak mengalami evolusi, namun diciptakan. Ratusan juta fosil membuktikan bahwa mahluk-mahluk hidup tidak berevolusi, melainkan diciptakan.
Titik Lemah Teori Darwin
Darwin hanya memperkirakan bahwa mewariskan pembawaan generasimyang satu kepada yang lainnya adalah kunci untuk memahami Evolusi. Namun, ia tidak tahu bahwa makhluk hidup terdiri dari bangunan sangat kecil yang disebut DNA membawa insstruksi yang mengendalikan semuanya, dari bentuk mata, kaki, dan rambut kita.
Orang yang mematahkan Teori Darwin
A.R Wallace
Mungkin anda akan terkejut membaca nama ini sebagai salah satu pematah teori Darwin. Bukankah saya baru saja menuliska Wallace mempunyai pandangan yang sama dengan Darwin. Namun pada kenyataanya, Ketika Darwin menyelesaikan sebuah buku berjudul “The Origin of Species”. Maka pada 1869 A. R Wallace mengatakan kepada Darwin bahwa ia berpikir seleksi alam tidak dapat diterapkan kepada manusia. Atas rekasinya. Darwin memutuskan untuk menulis sebuah buku kembali yang berjudul “The Descent Of Man” yang diterbitkan pada 1871. Di buku inilah dia menuliskan bahwa manusia berasal dari kingdom binatang.
Harun Yahya
Salah satu tokoh yang kontra dengan Darwinisme dan teorinya adalah Harun Yahya. Beliau adalah ilmuwan terkemuka dari Turki, yang lahir pada tahun 1956 di Ankara. Dalam karyanya yang berjudul Keruntuhan Teori Evolusi, menjelaskan, bahwa apapun yang diciptakan atau ada di dunia ini, bukanlah merupakan sebuah kebetulan belaka. Pada tulisan awal saya, saya menjelaskan tentang bagaimana para ahli evolusi menjelaskan bahwa seluruh makhluk hidup memiliki satu nenek moyang yang sama.
Teori Evolusi ditentang oleh Harun Yahya
Bukalah mata lebar-lebar, teori kreasionis adalah teori yang paling masuk akal, hal ini bukan tidak didasari oleh logika dan dugaan sementara, Harun Yahya telah melakukan banyak pembuktian-pembuktian bahwa Teori Evolusi itu Salah.
Rekaman Fosil Hidup
Rekaman fosil mungkin merupakan petunjuk terpenting yang meruntuhkan pernyataan-pernyataan teori evolusi. Fosil-fosil mengungkapkan bahwa bentuk-bentuk kehidupan di Bumi tidak pernah mengalami bahkan secuil pun perubahan dan tidak pernah saling berkembang ke satu sama lain. Dengan meneliti rekaman fosil, kita mengetahui bahwa mahluk-mahluk hidup saat ini persis sama dengan mahluk-mahluk hidup jutaan tahun silam-dengan kata lain, mereka tidak pernah mengalami evolusi.
Saya akan mewakilkan masing-masing 1 gambar di setiap Class Animal
Fosil Todak ini diperkirakan berumur 34-57 juta tahun lalu dan masih berbentuk sama dengan saat ini. Ditemukan di Wyoming
Fosil Kelinci, fosil diperkirakan berumur 33 juta tahun
Tidak ada yang berubah
Tentu saja masih banyak fosil hidup lainnya
Fosil Ngengat, diperkirakan berumur 25 juta tahun, ditemukan di Dominika, dan masih sama dengan bentuk sekarang
Burung Cormorant, fosil berumur 18 juta tahun ditemukan di Chile. Masih sama dengan bentuk sekarang.
Buaya, fosil diperkirakan berumur, 37-54 juta tahun lalu, ditemukan di Jerman, tidak berubah.
Daun Ginko, umur fosil diperkirakan 37-54 juta tahun yang lalu, di British Columbia. Tidak berubah.
Ikan Coelecanth masih dapat ditemukan di beberapa belahan dunia bahkan di Indonesia, Ikan inilah yang memberikan "tamparan keras"(Phenomena) dan "Pukulan Telak"(UNIVERSAL), untuk teori evolusi bahwa makhluk darat berasal dari kehidupan laut yaitu ikan Coelecanth.
Semua mahluk hidup dalam rekaman fosil muncul lengkap dan dalam bentuk yang sempurna. Misalnya,sebelum buaya dan bajing, tidak ada fosil milik mahluk aneh yang setengahnya mirip seekor buaya, dan bagian lainnya milik seekor bajing atau mahluk hidup lainya. Bajing selalu tetap bajing, dan buaya selalu tetap buaya. Semua fakta ini mengungkapkan bahwa pernyataan teori evolusi bahwa “mahluk-mahluk hidup telah berevolusi perlahan-lahan selama jutaan tahun” sekadar hasil lamunan
Rekaman Fosil Hidup Manusia
Ada perbedaan antara struktur tengkorak aneka ras manusia. Ada perbedaan pada struktur dahi, liang mata, tonjolan pelipis dan isi tengkorak antara orang Pigmi dan Inggris, Rusia dan China, Aborigin dan Inuit atau Afrika dan Jepang, Namun, perbedaan-perbedaan ini tidak berarti bahwa satu ras berevolusi dari ras lain atau bahwa ras tertentu adalah "lebih primitif" atau "lebih maju" daripada yang lain.
Saya baru Yakin
Saya akan yakin dengan teori Darwin jika dunia telah menemukan makhluk hidup dengan penampakkan seperti ini.
Penutup
Sumber : http://uni-object.blogspot.com/2010/05/kontraversi-teori-evolusi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar