Kebudayaan dan segala tentang Mesir sejak zaman dulu selalu menyimpan misteri. Ada sebuah kecantikan dan ketertarikan yang tersimpan di balik kemegahan mereka. Mulai dari Raja-rajanya, misteri kebesaran kerajaan, hingga kecantikan si ratu Cleopatra.
Salah satu kebudayaan mereka yang menjamur dan makin berkembang hingga sekarang adalah kebiasaannya menggunakan makeup. Kebiasaan menggunakan produk pada tubuh mereka bukan hanya semata-mata untuk merias tubuh, tetapi juga untuk menjaga kondisi, mulai dari pengusir serangga hingga menghalau panas sinar matahari. Apa saja produk kecantikan yang terinspirasi dari masyarakat Mesir zaman dulu?
5. Cat mata
Jika kita lihat di film-film yang mengulas tentang masyarakat Mesir zaman dulu, kita akan melihat bahwa mereka banyak menggunakan cat mata. Baik itu yang berwarna hitam dan hijau di sekitar mata mereka. Cat hitam mereka berasal dari bubuk galena (tipe batu kristal) sementara cat hijau dari bubuk mineral berwarna emerald. Kini, kita mengenal cat semacam ini sebagai pensil mata. Ternyata cat mata di zaman Mesir digunakan untuk melindungi mata dari sinar matahari.
4. Parfum
Wewangian menjadi hal yang disukai oleh para orang Mesir. Di sepanjang pinggiran sungai Nil terdapat banyak bunga, belum lagi minyak-minyak impor yang datang ke sana, dan bagian dari pohon. Cara pembuatannya adalah dengan merendam bunga, resin, atau akar di antara lapisan lemak, setelah sekian lama, akan terdapat gumpalan krim wangi atau disebut pomade. Pomade ini kemudian mereka oleskan di bagian atas kepala. Ketika sinar matahari menerpa, pomade tersebut akan meleleh dan membasahi sekujur tubuh mereka dengan aroma wangi. Cara lainnya adalah dengan merebus minyak atau lemak kemudian ditambahkan bunga, herba, dan buah-buahan, kemudian disaring dan dibiarkan dingin. Ini adalah salah satu cara pembuatan parfum solid. Ternyata, minyak-minyak ini juga berguna untuk melindungi kulit dari sinar matahari dan pasir.
3. Sabun
Selain parfum, para masyarakat Mesir kuno juga sudah menggunakan sabun. Mereka percaya bahwa tubuh yang tidak bersih dan berbau adalah tubuh yang tidak suci. Sabun yang mereka gunakan berbentuk pasta dari abu atau tanah liat yang dicampur dengan minyak, yang kadang beraroma. Hal ini tak hanya membersihkan tubuh, tetapi juga membantu menyembuhkan kulit dari penyakit dan kerusakan. Alasannya karena masyarakat Mesir kuno banyak menggunakan minyak zaitun untuk ritual pembersihan mereka.
2. Minyak untuk tubuh
Sinar matahari yang terik, angin, dan pasir membuat kulit kering, terbakar, serta mudah menyebabkan infeksi. Karenanya, perawatan kulit amat penting bagi masyarakat Mesir kuno. Minyak untuk tubuh amat dibutuhkan karena mereka membutuhkannya untuk bekerja. Pria dan wanita menggunakan pelembap pada kulit mereka untuk melindungi diri dari panas dan keringnya iklim di sana. Kadang, mereka juga menggunakan madu, untuk aroma serta kemampuannya untuk menghidrasi kulit. Tak terlalu jauh dari perawatan kulit di zaman modern ini, ya.
1. Henna
Masih sering digunakan sebagai bagian dari dekorasi tubuh dan pewarnaan rambut. Henna terbuat dari daun Lawsonia inermis yang dikeringkan. Daunnya berwarna kehijauan, dan setelah dikeringkan serta dihancurkan, tumbuhan ini akan mengeluarkan bubuk berwarna jingga kemerahan. Bubuk ini kemudian dicampurkan dengan air untuk membentuk pasta. Henna akan menetap pada kulit selama beberapa hari hingga hilang. Henna tak hanya berfungsi sebagai dekorasi kuku, tetapi juga ternyata memiliki khasiat medis. Henna ternyata mampu menjaga kualitas rambut dan kulit si pemakai. Selain itu, henna dipercaya mampu mendatangkan keberuntungan dan nasib baik, tak heran banyak tradisi yang menyarankan pengantin wanita menggunakannya. Henna merah digunakan oleh para masyarakat Mesir kuno untuk mewarnai bibir mereka dengan warna merah, mirip fungsi lipstik zaman sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar