loading...

Sartono Anwar : " Perusak Sepakbola Orang Bola Sendiri "

Belakangan ini nama Sartono Anwar menjadi perbincangan hangat, setelah komentar pedasnya tentang wasit dan PSSI dilansir banyak media massa.

Tak tanggung-tanggung, karena komentar tersebut PSSI kebakaran jenggot dan mengirim surat ke Menejemen Persibo Bojonegoro agar menghadirkan Sartono ke Komisi Disiplin dan Satgas Anti Suap PSSI.

Kepada beritajatim.com, Kamis (14/10/2010), Sartono Anwar mencurahkan isi hasitanya (curhat) seputar rusaknya persepakbolaan nasional.

"Yang merusak sepak bola kita itu, buka orang dari luar. Melainkan orang bola sendiri," katanya geram.

Diterangkan, jika keberadaan suap menyuap di Indonesia sudah terjadi cukup lama. Tetapnya sebelum tahun 1990-an. Saat itu, wasit belum tersentuh, tetapi langsung ke pemain.

"Tetapnya, para petaruh menyuap pemain agar mengalah dalam pertandingan," terangnya.

Sebab dengan seperti itu petaruh bisa mengeruk uang sebanyak-banyaknya dan membeli pemain dengan sangat mudah. Tetapi, itu tidak lama dan berganti menejemen yang menyuap kepada perangkat pertandingan.

"Menejemen meminta agar dimenangkan dan untuk menutupi kelemahan timnya," tambah Sartono.

Kondisi seperti itu sudah berjalan cukup lama, tetapi belakangan ini sudah mulai berubah lagi modusnya. Perangkat pertandingan yang meminta kepada menejemen klub untuk dimenangkan atau dikalahkan.

"Kami berbicara seperti ini karena mengetahuinya. Sebab, pelaku tersebut sedang berkeliaran mencari mangsa," sambungnya.

Ia sendiri mengaku tidak gentar dengan ancaman sanksi yang tengah mengincarnya. Sebab, jika berbicara benar dan sesuai dengan kenyataan, maka dirinya tidak akan mundur selangkahpun.

"Ini uang APBD, jangan dihamburkan seperti itu. Jika disalahkan, maka saya juga tidak terima sebagai bagian dari bangsa Indonesia," terangnya berapi-api.

Dirinya telah menunggu dipanggil oleh PSSI dan akan menjelaskan semaksimal mungkin mengenai apa yang terjadi. Sebenarnya, semuanya sudah mengetahui, karena ini adalah rahasia umum.

"Kami tidak mengada-ada, dan bisa ditanya sendiri kepada menejemen Persibo. Mereka dimintai uang oleh oknum yang mengatasnamakan perangkat pertandingan," tambahnya.

Saat ini, hampir semua klub di Indonesia masih menggantungkan pendanaan dari uang rakyat. Sehingga, jika disalahgunakan, maka sama dengan membuang percuma uang dari keringat rakyat itu. [beritajatim.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar