Mimpi erotis atau mimpi tentang suatu peristiwa yang mendatangkan kesenangan sensual bisa dialami siapa saja, pria atau wanita. Menurut Dr Gerard Paat, MPH, dari RS Sint Carolus Jakarta, mimpi erotis biasanya muncul ketika keinginan-keinginan erotis tertentu tak terpenuhi atau terpenuhi tetapi kurang memuaskan. Misalnya, sudah terlalu lama tak berhubungan seks, tak punya pasangan, atau pasangan kurang menggairahkan.
"Nah kekurangan-kekurangan ini kemudian terkompensasi dalam mimpi karena keiinginan yang tak terpuaskan." Sebaliknya, mimpi erotis juga bisa datang kala kehidupan seks justru sangat memuaskan. "Jadi, karena sangat memuaskan, hal tersebut sampai terulang di dalam mimpi," lanjut konsultan perkawinan dan seksologi ini.
Ada berbagai bentuk mimpi erotis, misalnya, bermesraan dengan pasangan, dirayu pria pujaan, berhubungan seks dengan artis idola, atau dikerubuti wanita-wanita yang telanjang. Tak jarang terjadi, seseorang yang bermimpi erotis sampai mengerang-erang kenikmatan atau malah menyebut nama lawan jenisnya. Bila hal itu sampai terjadi, tentulah akan menimbulkan kecemburuan pada pasangan. Bahkan, bukan tak mungkin akan diikuti dengan pertengkaran. Celaka, kan!
Apalagi, mimpi sering menggambarkan obsesi atau keinginan-keinginan yang terpendam. Kita jadi berpikir, wah, jangan-jangan dia berniat berhubungan intim atau memang sudah berhubungan intens sampai terbawa mimpi segala. Jadi, wajar, dong, kalau kita cemburu. "Memang wajar," ujar Gerard seraya melanjutkan, "Asal jangan buru-buru marah dan panik."
Pasalnya, mimpi tetap tak bisa dijadikan ramalan masa depan mengenai ketidaksetiaan atau pasangan kita memang berselingkuh. "Mimpi bisa mempunyai makna yang sangat kompleks, bisa saja pasangan Anda sedang 'berpetualang seks', merasa ingin menikmati hubungan intim dengan orang lain, tapi tak melakukannya." Jadi, tegasnya, mimpi itu cuma gambaran ketidaksetiaan pasangan kita secara seksual, tetapi tak nyata dan bukan mengenai ketidaksetiaan pasangan pada kehidupan sesungguhnya.
Oleh karena sifatnya tak sadar, jadi tak punya konsekuensi konkret seperti dianggap tak bermoral karena menyeleweng. Cuma, itu merupakan suatu keinginan yang barangkali perlu dikoreksi agar jangan sampai berorientasi bahwa mimpinya itu harus diwujudkan dalam kehidupan nyata. Saran Gerard, daripada menyalahkan pasangan, lebih baik analisis bersama saja."Diskusikan secara terbuka dengan hati dingin. Mungkin mimpi selingkuhnya itu merupakan kompensasi karena kehidupan seks yang didapatnya dari Anda kurang menggairahkan atau memuaskan. Jadi, bukan sungguh-sungguh refleksinya ingin berselingkuh."
"Dari mimpinya, Anda bisa melihat kembali kehidupan seks Anda dan pasangan. Lewat mimpi, kita bisa menata kembali kehidupan kita dengan cara pandang dan penanganan yang baru," tuturnya. Kesimpulannya, mimpi erotis merupakan sesuatu yang normal seperti mimpi-mimpi lain yang tiba-tiba muncul.
Jadi, enggak ada jeleknya sehingga tak perlu diobati atau ditangani secara khusus. Bukankah kita melakukannya tanpa sadar? Yang penting, jangan sampai mimpi erotis dengan orang lain tersebut lantas ingin diaplikasikan. Tentunya akan mengganggu kehidupan perkawinan karena sama saja dengan berselingkuh betulan. Iya, kan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar