Prestasi Honda ini patut disyukuri karena banyak pemain top dunia yang juga berlaga di Piala Asia. Sebut saja misalnya Tim Cahill (Australia) dan Park Ji Sung (Korsel). Kedua pemain tersebut sebelumnya diprediksi paling banyak disebut karena telah sukses bersama klub Everton dan Manchester United.
Faktanya, pemain jatuh ke tangan Honda yang hanya bermain di CSKA Moskow. Namun sebenarnya, kalau melihat peran di tim, prestasi Honda tidak perlu diragukan. Dia merupakan motor serangan timnas Jepang. Jika Honda sudah pegang bola, serangan Jepang mengalir lebih lancar. Pemain lawan kadang harus melakukan pelanggaran agar aksi Honda bisa dihentikan.
Tidak hanya Honda, skuad asuhan Alberto Zaccheroni patut bersyukur karena Eiji Kawashima (kiper) dinobatkan menjadi man of the match dalam laga final. Eiji dinilai tampil konsisten sepanjang laga dan dia juga membuat beberapa penyelamatan gemilang sehingga gawang Jepang tidak kebobolan.
Sekadar diketahui, Jepang kini mengoleksi 4 kali juara Piala Asia. Sebelumnya mereka sudah meraih di tahun 1992, 2000, dan tahun 2004. Jumlah ini membuat Jepang paling banyak mengoleksi piala. Sementara Arab Saudi dan Iran baru mengoleksi 3 gelar juara. [beritajatim.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar