loading...

Ratusan Bayi Dicuri Dari Klinik

Para korban kebijakan pencurian bayi, disetujui diktator Spanyol Jenderal Francisco Franco, telah mengajukan permintaan resmi bagi penyelidikan persoalan yang mencapai lebih dari 260 kasus itu.

Telegraph, Kamis (27/1/2011) melaporkan, sebuah asosiasi yang berjuang bagi anak-anak yang dicuri dan keluarga mereka, Anadir, mengajukan permintaan itu ke kantor Jaksa umum Madrid dengan bukti-bukti termasuk tes DNA dan kesaksian para perawat bayi yang mengaku adanya pencurian tersebut. Permintaan itu dibuat atas nama para korban dan keluarga dari 261 bayi yang raib itu.

Pengacara Anadir, Enrique Vila, mengatakan banyak orang lain yang diperkirakan akan bergabung untuk menyampaikan keluhan mereka. "Kami mendapat banyak telepon dari orang-orang yang memiliki keraguan tentang asal-usul mereka, karena mereka tidak punya kemiripan fisik dengan orang tua atau kakek-nenek mereka, atau karena orang tua mereka 'melahirkan' mereka pada usia lanjut dan mereka menjadi anak tunggal," katanya.

Anadir memperkirakan, ada sekitar 300.000 kasus selama masa kediktatoran tahun 1939-1975. "Sangat sulit untuk mengetahui berapa banyak keluarga yang jadi korban karena banyak anak yang tercuri tidak tahu bahwa mereka dicuri," kata Vila.

Anak-anak dari para lawan politik yang berhaluan sayap kiri dan dipenjara biasanya yang dicuri dari ibu mereka dengan persetujuan negara dan seringkali dengan restu Gereja Katolik Roma untuk membersihkan Spanyol dari pengaruh Marxis. Sebuah dekrit tahun 1940 mengijikan negara untuk memasukan anak-anak ke dalam tahanan jika "pendidikan moral" mereka terancam.

Para ahli sejarah mengatakan, banyak dari "anak-anak hilang" itu dimasukkan ke dalam biara-biara Katolik, kemudian menjadi biarawati atau imam sementara yang lain secara ilegal diadopsi oleh keluarga lain, biasanya para pendukung rejim, dengan identitas yang telah diubah.[kompas.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar