Menjelang tes penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) calo-calo mulai bergentayangan. Salah satunya adalah Agus Suhendar, 30 tahun. Dia beraksi menjadi calo CPNS dengan mencatut profesi wartawan. Aksi Agus yang hendak menipu seorang CPNS bernama Ai Siti Aisyah akhirnya digagalkan, dan Agus ditangkap polisi Jumat (3/12).
Aksi Agus terendus setelah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Komar Mariuna mengadu kepada wartawan yang biasa meliput di kabupaten bahwa dirinya didatangi seseorang yang mengaku wartawan harian Pikiran Rakyat. "Dia meminta saya untuk meloloskan salah satu peserta CPNS untuk diterima, padahal yang saya tahu wartawan PR bukan dia," katanya.
Mendengar pengaduan itu, para wartawan itu bekerjasama dengan polisi memancing pelaku untuk bertemu. Aep Hendi salah seorang wartawan mencoba menghubungi pelaku dan mengaku utusan dari Komar. Agus rupanya percaya dan mengiyakan ketika diajak bertemu.
Pertemuan yang dilakukan di sebuah rumah makan itu terjadi pada Jumat siang. "Setelah pelaku dan korban mengutarakan maksudnya untuk masuk CPNS, kami bersama polisi langsung menangkapnya dan dibawa ke kantor polisi," kata Aep.
Siti Aisyah warga Kampung Cikamiri, Desa Cinta Asih dijanjikan menjadi CPNS di garut dengan syarat harus membayar uang ke Agus sebesar Rp 60 juta. Tes penerimaan CPNS di Garut berlangsung pada Ahad (5/12).
Kepada polisi, Agus mengaku telah menjalankan praktek percaloan sejak tahun lalu. Dia juga mengaku sebagai wartawan pada tahun lalu untuk meloloskan 6 orang menjadi CPNS. Dan aksi itu berhasil. Setiap orang dipatok Rp 60 juta. "Saya mengaku sebagai wartawan itu biar mudah memasukkan PNS seperti tahun lalu," katanya.
Kepala Satuan Reserse dan Krimanal Kepolisian Resort Garut, Ajun Komisaris Polisi Oon Suhendar menyatakan pihaknya masih melakukan peyidikan dengan memiriksa pelaku bersama calon korban. Namun dia memastikan tindakan tersangka tersebut tergolong dalam tindak pidana penipuan. “Kami akan mengusut kasus ini sampai tuntas, apalagi kasus ini juga menyangkut penipuan terhadap profesi,” ujarnya.
Menanggapi kejadian ini, Wakil Bupati Garut Diky Candra berjanji akan mengawasi pelaksanaan tes CPNS dengan ketat. Dia mengaku pihaknya telah berusaha untuk mepersulit tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme dalam penerimaan PNS ini dengan menujuk Universitas Indonesia sebagai pengadaan dan pemeriksa soal tes PNS. “Kalau ada oknum PNS atau pejabat yang mencoba bermain di tes CPNS ini bersiap untuk menerima sanksi pemecatan,” ujarnya saat dihubungi wartawan.
sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/bandung/2010/12/03/brk,20101203-296633,id.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar