Warga di sekitar lereng Gunung Slamet resah dengan kondisi semacam itu. Namun hingga kini, status gunung tertinggi di Jawa Tengah (Jateng) tersebut masih tetap waspada.
Salah seorang warga di Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturaden, Banyumas, Agus Setiawan, mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir memang terdengar suara gemuruh yang berasal dari puncak Gunung Slamet.
"Beberapa warga yang ada di desa ini juga mendengar. Banyak yang bertanya, apakah Gunung Slamet akan meletus," katanya di Dusun Kalipagu, Kamis (2/11).
Selain itu, kata Agus, dirinya juga sempat melihat kepulan asap membubung tinggi. "Yang cukup mengherankan adalah, di antara kepulan asap yang saya lihat pada Rabu (1/12) sore tidak hanya berwarna putih, tetapi disertai warna hitam," jelasnya.
Ketua Forum Slamet, Herry Kisyanto, mengakui bahwa memang ada laporan dari masyarakat di Purbalingga, Pemalang dan Banyumas yang mendengar adanya suara gemuruh yang datang dari puncak Gunung Slamet.
"Forum Slamet telah menerima laporan dari beberapa daerah di lereng Gunung Slamet. Warga mendengar suara gemuruh dan cukup resah dengan kondisi itu," ujar Herry.
Kendati demikian, status Gunung Slamet masih waspada dan tidak ada peningkatan ke status yang lebih tinggi.
"Meski demikian, untuk meredam keresahan warga, kami akan mengadakan sosialisasi bersama lima pemkab yang berbatasan dengan Gunung Slamet yakni Purbalingga, Banyumas, Pemalang, Brebes dan Tegal. Dengan adanya sosialisasi itu, mudah-mudahan masyarakat akan lebih tenang," katanya.
Secara terpisah, Kepala Pos Pengamatan Gunung Slamet di Pemalang, Sukedi, mengatakan bahwa suara gemuruh yang terdengar merupakan fenomena wajar.
"Kalau ada yang melihat akhir-akhir ini asap yang keluar dari Gunung Slamet cukup tebal dikarenakan hujan deras di wilayah puncak," ujarnya.
sumber : http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2010/12/02/35753/Gunung-Slamet-Bergemuruh-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar