Pelatih Real Madrid Jose Mourinho mengakui timnya tidak seperti Barcelona, yang memiliki filosofi gaya permainan jelas. Karena itu, ia ingin membangun filosofi tersebut di Madrid.
Salah satu penyebab perbedaan itu adalah frekuensi pergantian pelatih pada kedua klub tersebut. Sejak era pelatih Johan Cruyff pada 1988 hingga Pep Guardiola sekarang ini, Barcelona hanya sepuluh kali mengganti arsitek tim. Sebaliknya Madrid sudah 24 kali menunjuk pelatih sejak 1989.
Barcelona juga konsisten mempertahankan gaya main menyerang yang dikembangkan oleh Cryuff. Filosofi total football ini semakin berkembang sejak Guardiola menangani Lionel Messi dkk. Ini yang tidak ditemui di kubu "El Real".
"Pep punya tim yang mapan, sudah ada proyek solidnya. Filosofi sepak bola mereka telah berkembang sejak (Johan) Cruyff. Berlanjut di bawah (Louis) Van Gaal dan (Frank) Rijkaard dan Pep Guardiola mengelolanya untuk memajukannya," ungkap Mourinho dalam wawancara dengan Fifa.com.
"Gaya main Real Madrid, sebaliknya, belum jelas. Madrid berubah-ubah dari (Fabio) Capello ke (Manuel) Pellegrini, melalui (Bernd) Schuster dan Juande Ramos, dan itu tidak akan berjalan," terangnya.
Sebelum memutuskan kontraknya dengan Inter Milan lalu pindah ke Madrid, Mourinho sudah menjalin kesepakatan dengan Presiden Madrid Jorge Valdano untuk meletakkan fondasi dasar gaya main "Los Blancos". Proyek inilah yang ingin ia kembangkan dalam dua tahun mendatang sebelum ia berganti klub lagi.
"Sebuah klub seperti Real perlu diorganisasikan dengan gaya main yang tetap dari atas ke bawah dan memiliki filosofinya sendiri. Itulah yang kami kerjakan sejak saya datang," jelasnya.
bola.kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar